10 Pemain Asli Indonesia Yang Pernah Berman di Luar Negeri
Berikut Adalah daftar para pemain asli indonesia yang pernah merumput di luar negeri beserta prestasinya :
1. Ricky Yacobi
Namanya melejit saat membela
Arseto Solo di era 1980-an. Setelah
tampil gemilang bersama timnas
Indonesia di Asian Games 1986,
klub Liga Jepang, Matsushita,
merekrutnya di kompetisi 1988.
Sayang, kendala cuaca dingin
membuat Ricky hanya bermain di
empat pertandingan dengan
torehan satu gol.
2. Rocky Putiray
Putiray mengawali karirnya
bersama Arseto Solo. Klub luar
negeri pertama pemain asal Maluku
ini adalah Instant Dict Hongkong
pada 2001. Dari 15 pertandingan
yang dilakoni di klub itu, dia
mencetak 20 gol.
Pada musim 2002-2004 dia
bermain untuk Kitchee FC. Putiray
tampil menggila bersama klub ini.
Yakni, torehan 41 gol dari 20 laga.
Pada 2004-2005 Putiray direkrut
South China AA dengan 15 gol dari
25 penampilan.
Penampilan spektakuler Putiray
adalah kala mencetak 2 gol ke
gawang AC Milan, 31 Mei 2004,
ketika membela tim bintang Liga
Hongkong. Dua gol itu sekaligus
membawa kemenangan timnya atas
AC Milan 2-1.
3. Kurniawan Dwi Yulianto
Jebolan Diklat Salatiga dan tim
Primavera Indonesia ini pada
musim 1994-1995 membela klub
Liga Swiss, FC Luzern. Sayang,
penampilannya cukup
mengecewakan. Dia hanya bermain
dalam 10 laga, dan cuma mencetak
satu gol.
Meski begitu, klub Sampdoria Italia
tertarik merekrutnya untuk
bermain di seri-B pada musim
1996-1997. Namun, pemain
kelahiran 13 Juli 1976 juga gagal
menampilkan kemampuan
terbaiknya. Pada 2006, Serawak FC
Malaysia mengontraknya. Namun
lantaran tak kunjung menciptakan
gol, kontrak diputus di tengah
jalan.
4. Kurnia Sandy
Usai berlatih di Italia bersama tim
Primavera, kiper kelahiran 24
Agustus 1975 ini menandatangani
kontrak bersama Sampdoria Italia
di musim kompetisi 1996-1997
sebagai penjaga gawang ketiga.
5. Bambang Pamungkas
Bintang Persija Jakarta ini adalah
generasi emas striker Indonesia
pasca era Kurniawan Dwi Julianto.
Bepe tergabung dalam Bareti,
proyek lanjutan Primavera.
Seperti halnya Kurniawan, Bepe
menjadi pemain paling menonjol
kala berguru di Italia hingga klub
Divisi 3 Liga Belanda, EHC Norad
mengontraknya. Sayangnya,
masalah adaptasi cuaca membuat
Bepe diputus kontrak setelah hanya
beberapa bulan bermain.
Pada tahun 2005 Bepe
menandatangani kontrak dengan
Selangor FC. Dia langsung menjadi
idola fans klub itu dengan
mencatatkan diri sebagai pencetak
gol terbanyak Liga Malaysia (22
gol). Dari total 42 penampilan
bersama Selangor FC,
Bepe.mencetak 39 gol.
6. Elie Aiboy
Sama dengan Bepe, Ely Aiboy
pernah berseragam Selangor FC
Malaysia. Dia tampil cemerlang di
klub negeri jiran itu. Di musim
pertamanya 2005-2006, Elie
mengantar Selangor FC meraih
treble dengan menjuarai Liga
Perdana Malaysia, Piala Malaysia,
dan Piala FA Malaysia.
7. Jajang Mulyana
Pernah bermain untuk Boavista FC
pada tahun 2008-2009 dengan
status pinjaman. Namun, dia hanya
bermain 8 kali dan mencetak 1 gol.
8. Bima Sakti
Seangkatan dengan Kurniawan Dwi
Julianto. Mantan kapten timnas
Indonesia yang dikenal dengan
tendangan bebasnya ini pada
musim 1995-1996 membela klub
Helsingborg Swedia.
9. Syamsir Alam
Dulu pernah bermain di Atletico
Penarol Uruguay. Sebelumnya
sempat mengikuti seleksi masuk
tim junior klub Liga Belanda,
Vitesse Arnhem dan Heerenveen
tapi gagal lolos. Sekarang Syamsir
bermain di Liga Amerika bersama DC
UNITED.
Selain Syamsir ada Alfin
Tuassalomony, Yandi Sofyan, dan
Yericho Christiantoko yang bermain
di klub yang sama.
10. Arthur Irawan
November 2011 resmi dikontrak
Espanyol. Sekaligus mencatat
sejarah sebagai pemain bola asal
Indonesia pertama yang membela
klub Liga Primera Spanyol.
1. Ricky Yacobi
Namanya melejit saat membela
Arseto Solo di era 1980-an. Setelah
tampil gemilang bersama timnas
Indonesia di Asian Games 1986,
klub Liga Jepang, Matsushita,
merekrutnya di kompetisi 1988.
Sayang, kendala cuaca dingin
membuat Ricky hanya bermain di
empat pertandingan dengan
torehan satu gol.
2. Rocky Putiray
Putiray mengawali karirnya
bersama Arseto Solo. Klub luar
negeri pertama pemain asal Maluku
ini adalah Instant Dict Hongkong
pada 2001. Dari 15 pertandingan
yang dilakoni di klub itu, dia
mencetak 20 gol.
Pada musim 2002-2004 dia
bermain untuk Kitchee FC. Putiray
tampil menggila bersama klub ini.
Yakni, torehan 41 gol dari 20 laga.
Pada 2004-2005 Putiray direkrut
South China AA dengan 15 gol dari
25 penampilan.
Penampilan spektakuler Putiray
adalah kala mencetak 2 gol ke
gawang AC Milan, 31 Mei 2004,
ketika membela tim bintang Liga
Hongkong. Dua gol itu sekaligus
membawa kemenangan timnya atas
AC Milan 2-1.
3. Kurniawan Dwi Yulianto
Jebolan Diklat Salatiga dan tim
Primavera Indonesia ini pada
musim 1994-1995 membela klub
Liga Swiss, FC Luzern. Sayang,
penampilannya cukup
mengecewakan. Dia hanya bermain
dalam 10 laga, dan cuma mencetak
satu gol.
Meski begitu, klub Sampdoria Italia
tertarik merekrutnya untuk
bermain di seri-B pada musim
1996-1997. Namun, pemain
kelahiran 13 Juli 1976 juga gagal
menampilkan kemampuan
terbaiknya. Pada 2006, Serawak FC
Malaysia mengontraknya. Namun
lantaran tak kunjung menciptakan
gol, kontrak diputus di tengah
jalan.
4. Kurnia Sandy
Usai berlatih di Italia bersama tim
Primavera, kiper kelahiran 24
Agustus 1975 ini menandatangani
kontrak bersama Sampdoria Italia
di musim kompetisi 1996-1997
sebagai penjaga gawang ketiga.
5. Bambang Pamungkas
Bintang Persija Jakarta ini adalah
generasi emas striker Indonesia
pasca era Kurniawan Dwi Julianto.
Bepe tergabung dalam Bareti,
proyek lanjutan Primavera.
Seperti halnya Kurniawan, Bepe
menjadi pemain paling menonjol
kala berguru di Italia hingga klub
Divisi 3 Liga Belanda, EHC Norad
mengontraknya. Sayangnya,
masalah adaptasi cuaca membuat
Bepe diputus kontrak setelah hanya
beberapa bulan bermain.
Pada tahun 2005 Bepe
menandatangani kontrak dengan
Selangor FC. Dia langsung menjadi
idola fans klub itu dengan
mencatatkan diri sebagai pencetak
gol terbanyak Liga Malaysia (22
gol). Dari total 42 penampilan
bersama Selangor FC,
Bepe.mencetak 39 gol.
6. Elie Aiboy
Sama dengan Bepe, Ely Aiboy
pernah berseragam Selangor FC
Malaysia. Dia tampil cemerlang di
klub negeri jiran itu. Di musim
pertamanya 2005-2006, Elie
mengantar Selangor FC meraih
treble dengan menjuarai Liga
Perdana Malaysia, Piala Malaysia,
dan Piala FA Malaysia.
7. Jajang Mulyana
Pernah bermain untuk Boavista FC
pada tahun 2008-2009 dengan
status pinjaman. Namun, dia hanya
bermain 8 kali dan mencetak 1 gol.
8. Bima Sakti
Seangkatan dengan Kurniawan Dwi
Julianto. Mantan kapten timnas
Indonesia yang dikenal dengan
tendangan bebasnya ini pada
musim 1995-1996 membela klub
Helsingborg Swedia.
9. Syamsir Alam
Dulu pernah bermain di Atletico
Penarol Uruguay. Sebelumnya
sempat mengikuti seleksi masuk
tim junior klub Liga Belanda,
Vitesse Arnhem dan Heerenveen
tapi gagal lolos. Sekarang Syamsir
bermain di Liga Amerika bersama DC
UNITED.
Selain Syamsir ada Alfin
Tuassalomony, Yandi Sofyan, dan
Yericho Christiantoko yang bermain
di klub yang sama.
10. Arthur Irawan
November 2011 resmi dikontrak
Espanyol. Sekaligus mencatat
sejarah sebagai pemain bola asal
Indonesia pertama yang membela
klub Liga Primera Spanyol.